Tuesday, July 31, 2007

Kata yang lahir dari hati yang sedang bergolak biasanya lebih lekat dan lebih menyala. Tidak demikian dengan kata yang diperas dari mengkalnya ide. Kata-kata jenis ini lebih cenderung hambar, lemah dan bahkan dibenci oleh sang penulis sekalipun.

Tapi jangan salah, bahkan sang Chairil Anwar pun pernah melahirkan puisi "mengkal", yang dibencinya pula. Perasaannya ini disampaikan dalam salah satu surat kepada H.B Jassin. Tetap saja, karena Chairil Anwar yang tulis, maka semengkal-mengkalnya puisi itu, abadi ia dalam sastra.

INI juga adalah kumpulan kata mengkal yang diperas dalam bilik temaram warnet di Makassar. INI adalah hasil dari hati yang sekarat saking hambarnya rasa di lubuknya.

Tidak untuk apa-apa, bukan untuk siapa-siapa, hanya demi mempertahankan kewarasan dari kebosanan yang beracun dan sakit kepala akibat tidur 15 jam sehari.

No comments: