Monday, October 10, 2005

Inspirasi sebelum sahur

Jakarta, 6 Oktober 2005 jam 2 pagi.
Keindahan malam-dini hari adalah saat kau mendengar napasmu satu-satu, menghirup lamat-lamat aroma melati sambil memandang ke arah atas tempat gemintang bercokol.
Di jalan raya depan sana lampu jalan besar menumpahkan kuning sinarnya pada kelabu aspal yang mendingin.
Mobil, angkot, taksi lewat malu-malu di bawah lampu yang menyala merah. Sebagian sok patuh pada warna dan lebih banyak jalan saja (meskipun ukuran "banyak" tidak relevan pada jam 2 pagi).
Di dalam kamar dengung kipas komputer bertimpalan dengan geleguk perutmu yang mulai kosong sehabis makan malam 4,5,6 jam lalu, dihiasi serangga nokturnal khas sekali.
Di dalam kepalamu yang baru menyala pada jam segini, beribu kata hendak mewujud namun sayang jarimu belum cukup terampil bermain dengan papan ketik sampai akhirnya kau cuma bisa duduk diam depan komputer, garuk-garuk.
Tanganmu menggelantung bebas di atas papan ketik, tidak tahu apa pikir si empunya tangan.
Ah, seharusnya kau tahu, pada jam 2 pagi otakmu yang keseringan mengunyah Hollywood itu lebih bisa menangkap tulisan di buku kuliah kedokteran setebal bantal. Malah kau sibuk bolak-balik kumpulan tulisan Umar Kayam "Dialog".
Hei, anak muda, waktu-waktu emas seperti ini terlalu berharga untuk kau buang di depan komputermu yang melambat atau dalam tenggelammu di antara huruf-huruf bukan bahan kuliah.
Tapi terserah kau sajalah. Memang selalu lebih enak melayani keinginan dibanding kebutuhan.
Sebentar lagi modin dari mesjid pinggir jalan raya bangun. Membangunkan orang yang mau memasak buat sahur, yang mau sahur, dan yang terlalu lelap untuk sahur.
Cepatlah, mbakyu-mbakyu warteg 24 jam tongkronganmu menunggu.

2 comments:

Anonymous said...

kikiy:kata "garuk - garuk" menimbulkan keambiguan yang sangat mendalam K'. selanjutnya sy tonji itu yg comment

Anonymous said...

BTW, aku kebetulan pernah nulis biografi Umar Kayam. Rencana mau bikin Umar Kayam Community" yeng berangkat (inisiatif) dari bawah/ pengagum. Saya bertemu dg Bu Yus Kayam, mbak Wulan, dan sempet nginep di kamar UK. Utuk tidak memitoskannya, kita berencana mensosialisasikan pemikiran2nya, melalui "Belajar ala Umar Kayam". Di Yogya, Jakarta, Bogor,dll akan kita bangun, sekali lagi inisiatif dari kita. gabung? hub pativera2003@yahoo.com