Sekarang minggu ketiga, tepatnya hari Rabu. Sudah setengah jalan di bagian terakhir. Tinggal dua setengah minggu lagi sebelum tingkat 4 selesai.
Rasanya aku sudah jauh berjalan. Berjalan saja tanpa membawa pulang apa-apa. Kawan-kawanku pulang degan kepala tegak dan dada terbusung. Mereka sarjana. Mereka bekerja. Mereka merdeka.
Aku?
Masih di sini saja. Terjebak dalam rutinitas bis kuning jam setengah tujuh dan angkutan kota jam tiga sore. Tak ada apa-apa di antaranya.
Aku lelah. Aku ingin pulang. Padamu.
Tapi maukah kau menerimaku? Dua tahun lagi, katamu. Dua tahun lagi? Sanggupkah aku? Rasanya dua minggu lagi aku sekarat. Nyawa di ujung tebing. Waras di pinggir tubir.
Aku lelah dihela ke sana ke sini. Aku ingin berbaring. Baring saja bersamamu dan bercakap-cakap. Kita tidak begitu sering bercakap-cakap bukan? Betapa aku ingin bercerita padamu. Menularimu dengan jutaan kata dalam kepalaku yang bersipongang tiap saat. Lebih gaduh daripada sarang lebah yang sibuk meski diriku yang kau lihat dari luar hanyalah pohon berayun dihujani angin.
Jakarta, 20 Juni 2007
1 comment:
wow,
saya pengagum tulisanta.. apalagi yang ini...
Post a Comment