Ratusan lilin berpendar kuning digoda riak kolam jernih, menyala kaku dalam lirih dan ketundukan pada keanggunanmu. Malam purnama berawan tinggi dan gemintang memuji luhurmu. Bahkan semesta pun diam demi saripati keindahan yang mengaura dari jasadmu. Sungguh, betapa makna kesempurnaan begitu mendekati sosokmu yang utuh jiwa raga.
Ketika dia datang, segala meluntur. Dia menyongsongmu dengan bibir tertarik ke samping. Lenganmu dipegangnya seperti memegang tali kasar gembalaan. Ah, hanya bagian paling buas dari sisa kalbuku yang sanggup menerima ini.
Begitulah aku hangus mengarang di ujung meja, memandangi kalian merayakan ulang tahun pacaran yang kelima. Dan ucapnya padaku, " Thanks for the party, Bro!"
No comments:
Post a Comment