Wednesday, May 04, 2016

Alumni SMUDAMA mimpi diwawancarai

Kamu alumni SMUDAMA ya? Angkatan berapa? Sekarang aktivitasnya apa?

Iya, saya SMUDAMA angkatan 5 (PENTAGEN). Sekarang saya jadi dosen di UNHAS.

Kalau kamu melihat ke belakang, apa peran terbesarnya SMUDAMA bagi kehidupanmu sekarang?

Wah, pertanyaan sulit. Banyak sekali perannya jadi bingung mau mulai dari mana. Yang jelas, kalau saya tidak masuk SMUDAMA, saya tidak bisa menjadi pengajar di UNHAS seperti sekarang.

Begitu ya. Apa memang sebanyak itu perannya?
Iya. Sebagai gambaran ya, kalau alumni SMUDAMA itu ngumpul, biasanya yang dibicarakan nostalgiaaa terus selama berjam-jam. Apalagi kalau alumni yang ngumpul itu yang angkatan atas.

Kayak angkatanmu?
Yap, hehehehe. Tidak jarang, kalau ada acara alumni SMUDAMA dan ada orang lain yang bukan alumni SMUDAMA ikut di situ, yang bukan alumni SMUDAMA bisa merasa tersisih karena pembicaraan selalu balik ke nostalgia.

Pengalaman pribadi?
Pengalaman pribadinya orang yang dia ceritakan sama saya.

Ooo…oke, oke. Jadi, kembali ke pertanyaan saya di atas. Kira-kira, nilai-nilai apa saja yang kamu dapat selama jadi siswa SMUDAMA, selama jadi alumni SMUDAMA, yang sangat berguna khususnya di bidang yang kamu geluti sekarang?

Mmm, yang jelas nilai persaudaraan. Saya dulu, … tuh nostalgia lagi kan…

Hehehe, ndak apa-apa, lanjutkan saja.

Setelah saya lulus SMUDAMA, saya ingin sekali kuliah di Bandung. Jadi, saya menghubungi alumni yang ada di Bandung. Saya merasa sangat diterima meskipun mereka itu senior 1-4 tahun di atas saya. Saya dijemput dari bandara, diinapkan di kontrakan mereka, diajak keliling kota, pokoknya saya sampai sekarang berhutang budi sama mereka.

Karena itu, ketika saya sudah kuliah juga, saya sangat gembira ketika ada alumni baru yang bertanya-tanya tentang tempat kuliah saya dan tips-tips lain. Akhirnya utang budi itu bisa saya balas, meskipun ke orang lain. Inilah rantai persaudaraan yang sangat terasa ketika jadi alumni.

Sekarang kan kamu dosen, dan pasti ada dong, alumni SMUDAMA yang jadi mahasiswa di tempatmu bekerja. Menurutmu, bagaimana hal itu mempengaruhi pekerjaanmu sebagai dosen?

Ini yang agak unik. Di satu sisi, seperti yang saya bilang di atas, rantai persaudaraan ini sangat memudahkan komunikasi. Di sisi lain, kelancaran komunikasi ini bisa saja dilihat oleh orang lain sebagai kolusi. Salah seorang mahasiswa saya yang kebetulan alumni SMUDAMA pernah dituduh teman-temannya mendapat bocoran soal ujian dari saya padahal tidak.

Beneer…?

Hahaha, tidaklah. Malah pernah ada mahasiswa saya yang sesama alumni saya berikan sanksi tegas atas pelanggaran. Waktu itu saya tidak tahu kalau dia alumni. Meskipun saya tahu juga tidak akan dikurangi sanksinya, justru bakal saya ingatkan kalau dia itu bisa mempermalukan nama SMUDAMA

Waah, kamu jangan galak-galak dong…

Mmm, saya juga tidak suka jadi dosen galak. Saya sukanya jadi dosen yang tegas.

Begitu ya. Ada contoh yang bisa kamu ceritakan selain nilai persaudaraan?

Jadi kan di SMUDAMA itu banyak tugas yang harus dilakukan, mulai dari tugas sekolah, tugas kegiatan ekskul, sampai kepentingan pribadi seperti mencuci baju, menyeterika, membersihkan kamar, dan semacamnya. Otomatis kan harus pintar-pintar membagi waktu. Pelajaran membagi waktu ternyata juga bermanfaat bagi saya ketika menjadi dosen karena tugas dosen tidak hanya mengajar; ada juga tugas kepanitiaan, pembimbingan mahasiswa, tugas mengajar di luar UNHAS, dan lain-lain.

Kamu mengajar di universitas lain juga?

Iya. Karena UNHAS punya beberapa universitas mitra, maka tidak jarang saya ditugaskan mengajar ke Ambon, Kendari, Kupang, dan kota-kota lain.

Sibuk sekali ya?

Sebenarnya mau dibilang sibuk tidak juga, tapi dibilang santai juga tidak. Tergantung cara mengatur waktu dan memilah-milah tugas saja.

Oke. Sekarang saya mau bertanya hal yang agak sensitif nih. Menurut kamu, hal apa yang masih bisa dibenahi dari SMUDAMA atau dari alumninya?

Saya tidak banyak tahu informasi SMUDAMA yang terkini. Tapi sepengetahuan saya, kondisi guru-guru SMUDAMA masih sangat perlu ditingkatkan. Jadi fokus perbaikan sebaiknya tidak hanya ke kondisi siswa saja. Saya pernah singgah di SMUDAMA dan mengunjungi beberapa guru di rumahnya. Di kompleks rumah guru itu, beberapa unit kondisinya sangat memprihatinkan. Hal ini selayaknya ditangani sesegera mungkin. Perlu saya tambahkan bahwa bagi guru-guru SMUDAMA, regenerasi, penyegaran ilmu dan kesempatan bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi sama sekali tidak boleh dilupakan.

Kalau tentang alumni, saya juga pernah diingatkan oleh sesama alumni bahwa karya nyata alumni perlu lebih diperbanyak, misalnya dalam bentuk buku. Memang alumni rutin mengadakan bakti sosial di bidang kesehatan tetapi alumni kan tersebar di berbagai bidang. Jadi ide membuat buku itu perlu diwujudkan secepatnya.

Oke, mudah-mudahan usul-usul kamu bisa segera dilaksanakan. Karena keterbatasan waktu dan ruang, diskusinya kita cukupkan sampai di sini dulu ya. Terima kasih atas waktunya.

Sama-sama.